Media
video dalam format internet pasti Anda kenal lewat YouTube. Tapi di
mata Budi Putra dan kawan-kawan, video dalam konteks film bisa dikemas
dengan konsep semacam Wiki. Maka muncullah sebuah situs yang menjadi
gudang berbagai macam film baik format pendek (short movie) maupun film
panjang. "termasuk karya-karya indie movie," ujar mantan editor chief
Yahoo! Asia Tenggara itu.
Lewat perjumpaan di London, kami
mendapat penjelasan apa dan bagaimana situs yang ia kelola sekarang ini.
Bernama www.viki.com, di dalamnya sudah ribuan film tersimpan. Bahkan
banyak sekali film-film Indonesia yang sebelumnya pernah Anda simak di
layar lebar. Konsep viki.com memang menarik. Pengguna internet diajak
untuk tidak hanya menonton film secara gratis, namun juga memberi
apresiasi lewat komentar, atau juga men-share lewat situs jejaring
sosial.
Film-film Korea termasuk sinetron seperti Boys Over
Flowers, Coffee Prince, atau Bad Boy pun silakan bebas tonton. "Jadi
penonton di mana pun bisa menyimak film maupun sinetron dari mana saja,"
ujar pria yang kini memelihara rambut gondrongnya itu.
Selain
film Korea, film dari India juga termasuk salah satu yang paling kerap
ditonton. Bahkan belakangan Viki mulai dilirik berbagai perusahaan film
asal Hollywood. Salah satu keunggulan yang format video Viki adalah
kompresi file yang sangat signifikan. "Dengan begitu proses buffering
dapat dikurangi, bahkan sama sekali tanpa buffer," ujar Budi.
Tak
heran jika Viki lalu menjadi salah satu pilihan bagi insan perfilman
untuk menaruh karya filmnya. Salah satu sineas muda Indonesia, kata
Budi, adalah Joko Anwar. Model bisnis yang ditawarkan pun memberi
benefit kepada pembuat film. "Semua tertulis secara jelas dengan kontrak
yang tidak main-main," jelasnya.
Viki sendiri memperoleh
pendapatan berasal dari iklan. Lewat media ini,Viki hidup. Sementara
itu, untuk memperkaya konten, Viki menambahkan penerjemahan ke dalam
berbagai bahasa. Para penerjemahnya partisipatif. Tak heran jika sebuah
film bisa memberi opsi beberapa bahasa, termasuk Indonesia. Kini Viki -
menurut Forbes- telah ditonton rata-rata sebanyak 80 juta view per
bulan. Sekaligus menjadi salah satu web community yang terbaik.
"Sebagai
start-up konsep web yang kita tawarkan harus jelas dan fokus," terang
Budi. Untuk mengembangkan bisnisnya, Viki tempo hari memperoleh dana
segar sebesar 4,3 juta dolar.
Sekarang kalau Anda tak sempat nonton drama Korea berjudul Playfull Kiss, segera buka komputer dan panteng saja Viki.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar